
Sebuah hadits menjelaskan sabda Rasulullah kepada umat manusia untuk
menangis. Bahkan beliau mengatakan jika kita tidak mampu menangis maka
berpura-puralah untuk memangis. Alasannya adalah penghuni neraka akan
menangis di neraka sampai air mata itu terlihat seperti aliran air di
sungai pada wajah mereka.
Berdasarkan hadits tentang menangis tersebut diketahui jika menangis di
dunia akan lebih baik dibandingkan hidup di neraka nanti. Menangis
adalah suatu hal yang sering kita jumpai di kehidupan ini. Menangis
adalah salah satu bentuk pengekspresian diri terhadap perasaan yang ada
di dalam hatinya. Orang yang menangis bukan berarti ia sedang bersedih.
Orang yang bahagia pun bisa sampai menangis. Air mata yang keluar adalah
air mata kebahagiaan.
Sayangnya, menangis justru dihubungkan dengan orang yang rapuh, cengeng,
atau bahkan lebai. Sebagian besar orang mengganggap jika orang menangis
memiliki pribadi yang lemah, baik kepribadiannya atau imannya. Hal ini
berbeda dengan pendapat ajaran Islam yang mengatakan jika menangis
merupakan salah satu bentuk pendalaman dan penghayatan ibadah kita pada
Allah. Inilah mengapa menangis adalah sunnah dalam Islam.
Inilah menangis yang dimaksudkan dalam perintah Rasulullah. Para Nabi
dan Rasul sering mempraktikkan menangis ini sebagai upaya mendekatkan
diri pada sang Maha Pencipta. Bahkan para ulama pun juga mencontoh apa
yang dilakukan oleh umat muslim terdahulu. Apabila air mata jatuh karena
Allah, maka hal itu termasuk dalam perbuatan mulia. Sebagaimana yang
telah dijelaskan oleh Rasulullah mengenai tujuh golongan yang akan
mendapatkan perlindungan dari Allah ketika tidak ada perlindungan
kecuali dari-Nya.
Lantas siapa saja yang termasuk dalam golongan orang tersebut? dan
mengapa Rasul menyuruh kita untuk menangis? Rasulullah kemudian
menyebutkan salah satunya yaitu seseorang yang senantiasa berdzikir pada
Allah dalam keadaan yang sunyi dan tiba-tiba air mata menetes. Air mata
ini mengartikan keikhlasan yang muncul di dalam diri orang tersebut.
Berbeda jika tangisan tumpah saat di tempat yang ramai atau sekedar
mendengarkan lagu cengeng. Pastinya, tangisan ini tidak diperuntukkan
bagi Allah SWT, melainkan karena memang suasana yang sedih.
Masih banyak orang yang belum menyadari akan pentingnya air mata untuk
menghayati keimanan pada Allah. Mereka justru menangis saat mendengarkan
lagu yang menyentuh, melihat film sedih atau melihat peristiwa
menyedihkan. Padahal semua itu adalah permainan dunia yang membuat kita
sedih sehingga sejenak melupakan kewajiban, atau bahkan rasa cinta kita
pada Allah.
Orang yang benar-benar cinta dan beriman kepada Allah, maka tidak akan
pernah merasa aman. Karena sesungguhnya tidak ada satu orang pun yang
terjamin aman dari adzab Allah. Rasa takut inilah yang kemudian dapat
meneteskan air mata karena kecintaan pada Allah. Selain itu, apabila
terdapat bacaan ayat suci Al-Qur’an yang begitu indah maka hati orang
shaleh akan bergetar dan merasakan adanya Allah di dekatnya. Sebagai
seorang hamba, sudah sepantasnya jika kita mengikuti contoh yang baik,
terutama dari Rasulullah, manusia paling mulia. Rasa cinta dan takut
pada Allah akan menghantarkan kita pada ketaatan pada perintah-Nya.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESEAIN